Rute yang Akan Dilewati dan Cara Dapatkan Tiket Kereta Jakarta Surabaya

Sebelum membeli tiket kereta Jakarta Surabaya, terlebih dahulu anda harus mengetahui rute stasiun yang akan dilewati. Hal ini sangat penting untuk diketahui karena dapat dijadikan sebagai acuan di stasiun manakan anda akan berangkat atau turun. Berikut stasiun yang akan dilewati pada rute Jakarta Surabaya.


Daerah Operasi I – Jakarta
Bermula pada daerah operasi I di Jakarta, perjalanan akan melewati 4 stasiun utama yakni stasiun Gambir, Jatinegara, Manggarai dan Karawang. Lebih jelasnya pemberangkatan awal dari Stasiun Gambir, Gondangdia, Cikini, Manggarai.

Kemudian dilanjutkan pada stasiun Jatinegara, Cipinang, Klender, Klender Baru, Cakung, Rawa Bebek, Kranji dan Bekasi. Masih berlanjut ke stasiun Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, Cikarang, Lemahabang, Tanjung Baru dan Stasiun Kedunggedeh di Karawang. Setelah dari itu, akan dilanjutkan perjalanan menuju Stasiun Karawang, Klari, Kosambi, Dawuan, dan batas terakhir adalah pada stasiun Cikampek.

Daerah Operasi III – Cirebon
Setelah melewati Daop I, perjalanan akan dilanjutkan ke Daop III yaitu di wilayah Cirebon. Perjalanan ini melewati 2 stasiun utama yaitu stasiun Cirebon itu sendiri dan Jatibarang. Untuk lebih detailnya perjalanan akan dimulai pada Stasiun Cikampek yang merupakan stasiun akhir pada Daop I.

Dilanjutkan dengan melewati 16 stasiun. Daintaranya adalah stasiun Tanjungrasa, Pabuaran, Pringkasep, Pasir Bungur, Cikaum, Pagaden Baru. Perjalanan selanjutnya dari stasiun Cipunegara kemudian ke stasiun Haurgeulis, Cipedong, Cilegeh, Sukamelang, Kadokan Gabus, Terisi dan Telaga Sari. Setelah itu menuju stasiun Jatibarang, Kertasemaya, Kaliwedi, Arjawinangun, Bangoduwa, Cangkring, dan berakhir pada stasiun Cirebon.

Pada saat melewati stasiun Cirebon, selanjutnya Anda akan menuju stasiun Waruduwur, Babakan, Bedilan, Losari, Tanjung, Bulakamba dan Klapok. Perjalanan pada Daop III akan berakhir pada Stasiun Brebes.

Daerah Operasi IV – Semarang
Memasuki Daop IV di wilayah Semarang, setelah melewati Stasiun Brebes. Daerah Operasi ini melewati 4 stasiun utama yaitu stasiun utama yang dilewati yakni Stasiun Tegal, Pekalongan, Semarang Poncol, dan Tawang.

Rute awal dimulai dari Stasiun Tegal, Larangan, Maribaya, Surodadi, Babakan, Pemalang, Petarukan, Ujunggede, Comal, Sragi, Weru, Pekalongan. Setelah itu akan dilanjutkan pada stasiun Batang, Ujungnegoro, Kuripan, Celong, Plabuan, Krengseng, Waleri, Kalilanto, Penarukan, Sedayu, dan Kalibodri.

Perjalanan masih berlanjut melewati 25 stasiun kecil lainnya yakni Penyangkringan, Banyu urip, Srogo, Kaliwungu, Mangkang, Karanganyar, Pancol dan Tawang. Kemudian menuju stasiun Gudang, Alastua, Jamus, Brumbung, Singor, Karangawen, Tegowanu, Gubug, Karangjati, Tunggal, Wader, Sedadi, Ngloram, Ngrombo, Gambringan, Bolo.

Masih terus berlanjut, perjalanan selanjutnya yakni melewati stasiun Tunggak, Jambon, Panunggalan, Sugihan, Crewek, Kradenan, Gabus, Sulur, Gabusan. Kemudian menuju stasiun Doplang, Plosorejo, Bekutuk, Randublatung, Jompong, Sumberwates, Wadu, Kapuan, berakhir di Stasiun Cepu, Blora.

Daerah Operasi VII – Surabaya
Perjalanan pada Daop selanjutnya adalah pada Daop VII, wilayah Surabaya. Daop IV berakhir pada stasiun Cepu, perjalanan akan tetap dilanjutkan pada stasiun Tobo, Kalotidu, Bojonegoro, Kapas, Sumberejo, Sroyo.

Setelah itu berlanjut ke stasiun Bowerno, Babat, Gembong, Pucuk, Sumlaran, Kruwul, Lamongan, Pandanan, Duduk, Cerme, dan Benowo. Mendekati area Surabaya kota, perjalanan selanjutnya melewati Stasiun Kadungan, Benowo. Muara tujuan terakhirnya berada di Stasiun Turi Surabaya.

Nah itu dia rute ketika anda memesan tiket kereta Jakarta Surabaya yang dapat dijadikan referensi untuk menentukan di stasiun keberangkatan dan tujuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk bepergian dari Jakarta ke Surabaya, anda akan melewati 4 daerah operasi. Daop yang dilewati yakni Daop I, III, IV dan VIII. Keempat Daop ini meliputi wilayah Jakarta yang merupakan tempat keberangkatan, kemudian Cirebon, Semarang dan terakhir di Surabaya.

Ketahui Jenis-jenis dan Tips Memilih Sepeda Balap

Sepeda balap merupakan jenis yang disukai karena ramah lingkungan dan menyehatkan. Seperti yang diketahui banyak bermacam-macam kendaraan roda dua ini yang terdapat di pasaran. Pada artikel ini akan memberikan tips ketika ingin membelinya.


1. Pilih Tipe Yang Sesuai
Untuk tipe baik digunakan dalam perkotaan maupun off-road menggunakan tipe versatile merupakan pilihan yang tepat. Kategori dalam ini antara lain cyclocross dan gravel road bike.

Bike ini memiliki ban yang tebal dan mudah dikendarai pada jalan yang berbatu maupun tidak rata. Para pengemudi ketika digunakan untuk berkantor maupun sekolah sangat senang menggunakan ini. Produk ini juga cukup ideal digunakan untuk pemula.

2. Beli yang Khusus Untuk Bersepeda Jarak Jauh
Untuk menggunakan kapasitas jarak jauh sangat cocok bagi Anda memilih tipe endurance. Ini banyak digunakan mencapai jarak 50 km, 100 km, bahkan bisa lebih dari itu. Tipe ini digunakan untuk mengurangi guncangan di jalan yang tidak rata.

3. Tentukan Kesenangan Anda
Jika Anda senang berkompetisi, perlu memiliki tipe competitive. Cirinya adalah berbobot ringan dan kontrol yang tinggi. Tampilan ini condong kedepan untuk meminimalkan hambatan angin. Selain itu dalam berkompetisi tentunya diperlukan medan yang cukup jauh sehingga tipe ini sangat cocok. Tetapi jika Anda menginginkan untuk kenyamanan tipe ini tidak disarankan.

Tingkatan Sepeda Balap
Produk Shimano merupakan jenis balap yang banyak digunakan di pasaran. Ini banyak digunakan untuk para pembalap maupun atlet balap. Adapun tingkatan sebagai berikut

1. Shimano Claris
Ini merupakan tingkatan pertama dalam balap. Harganya cukup terjangkau karena fasilitas belum terlalu lengkap. Dibekali dengan kecepatan 8 opsi kecepatan pada rear derailleur memungkinkan untuk melalui kecepatan yang bagus.

2. Shimano Sora
Jenis ini merupakan tingkatan selanjutnya dari yang atas. Dibekali dengan 9 speed memungkinkan untuk melakukan kecepatan yang lebih dan mudah mengoper gigi. Jumlah gear sebanyak 9x2 dan 9x3 speed.

3. Shimano Tiagra
Ini digunakan untuk atlet yang berlomba atau kompetisi. Digunakan lebih serius bagi mereka yang menyukai olahraga balap. Teknologi yang digunakan dalam produk ini adalah Dura Ace yang merupakan top level dalam Shimano.

4. Shimano Ultegra
Jenis ini merupakan produk dengan kualitas baik namun budget terbatas. Ini digunakan untuk atlet profesional maupun biasa. Dengan teknologi Dura Ace memungkinkan produk ini memberikan performa yang mantap. Tipe ini merupakan tipe konvensional dengan perpindahan gigi yang ditarik oleh shifter.

5. Shimano 105
Sepeda ini sangat cocok digunakan bagi anda meskipun bukan yang untuk berkompetisi. Sepeda menggunakan performa yang bagus dan menghemat budget.

6. Shimano Dura Ace
Produk ini menggunakan teknologi tertinggi dari Dura Ace. Keunggulan dari produk ini adalah bobot yang ringan, daya tahan yang baik, dan perpindahan gigi yang presisi.

Demikian ulasan mengenai sepeda balap baik tips memilih alat untuk olahraga balap maupun jenis-jenis kendaraan untuk balap di pasaran. Bagi anda yang ingin memilikinya harus mempertimbangkan berbagai aspek.

Hal ini dikarenakan alat ini harus melewati medan yang terjal dan pegunungan. Kendaraan gowes tersebut bagi pemula juga harus menggunakan fasilitas yang lengkap untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dalam berkendara. Bagi anda yang masih pemula sebaiknya membaca artikel ini karena memberikan informasi yang lengkap tentang tips memilih dan membelinya. Selamat membaca.

Tanda2 Mau Melahirkan Secara Prematur yang Perlu Diketahui


Melahirkan merupakan suatu proses yang ditunggu-tunggu ibu hamil selama kehamilan. Hanya saja, terkadang proses persalinan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Salah satunya adalah melahirkan pada saat janin berusia kurang dari 37 minggu atau kelahiran prematur. Nah, untuk mengetahui kelahiran prematur, berikut tanda2 mau melahirkan secara prematur yang perlu diketahui.

Penyebab Persalinan Prematur
Penyebab melahirkan secara prematur tidak diketahui secara pasti. Meskipun begitu, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya kelahiran bayi secara prematur.
  1. Ibu terlalu kurus ataupun terlalu gemuk.
  2. Gaya hidup yang tidak sehat selama hamil.
  3. Hamil anak kembar.
  4. Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes atau hipertensi.
  5. Jarak kehamilan terlalu dekat atau di bawah 2 tahun.
  6. Ada riwayat persalinan prematur atau riwayat keluarga yang mengalaminya.
  7. Kesehatan selama kehamilan tidak dijaga.

Secara umum, resiko melahirkan secara prematur bisa terjadi pada setiap ibu hamil. Anda tetap harus waspada karena bayi yang lahir secara prematur cenderung akan lebih banyak mengalami masalah kesehatan, karena organ dalam tubuhnya belum berkembang secara sempurna saat masih dalam kandungan.

Tanda-Tanda Melahirkan Secara Prematur
Mempersiapkan persalinan ada baiknya tidak mepet dengan HPL yang sudah ditentukan dokter ataupun bidan. Terlebih, risiko untuk melahirkan secara prematur bisa terjadi pada setiap ibu hamil. Nah, untuk mengantisipasinya, ada baiknya Anda mengetahui tanda melahirkan secara prematur.

1. Mengalami Kontraksi Berkali-kali
Umumnya, di usia 8 bulan kehamilan, ibu hamil mengalami kontraksi yang dinamakan dengan kontraksi palsu atau braxton hicks. Pada kasus persalinan prematur, biasanya ibu hamil akan merasakan tarikan di bagian perut dan tidak berkurang meski harus berganti posisi. Jika sebelum usia kandungan 37 minggu terjadi kontraksi yang lebih sering, ada baiknya Anda segera memeriksakan ke dokter.

2. Punggung Bagian Bawah Sering Sakit
Tanda2 mau melahirkan ini akan sering Anda alami menjelang waktu persalinan. Pun ketika resiko melahirkan secara prematur Anda alami, nyeri pada punggung akan kerap dialami ketika usia kandungan masuk 8 bulan.

Tanda persalinan prematur ini bisa menetap ataupun timbul menghilang. Jika Anda merasakan sakit hingga menjalar ke bagian panggul dan seperti ada dorongan bayi ingin keluar, ada baiknya Anda segera menuju tempat pelayanan kesehatan.

3. Keluar Lendir dari Vagina
Ketika hamil, produksi cairan pada vagina akan meningkat. Terlebih jika masa melahirkan hampir tiba, cairan tersebut akan keluar dan teksturnya sedikit lebih kental dan berwarna bening. Terkadang cairan ini juga bercampur dengan darah dan Anda perlu waspada karena masa persalinan akan segera tiba.

Cara Mencegah Persalinan Prematur
Tentunya Anda tidak ingin bukan jika janin yang dikandung terlahir secara prematur? Nah, Anda sendiri bisa mengupayakan agar janin di kandungan bisa bertahan hingga usia kandungan 37 minggu. Beberapa cara berikut ini bisa dilakukan jika tanda di atas Anda alami sebelum usia kandungan 37 minggu.
  1. Atur posisi senyamannya mungkin saat mengalami tanda di atas. Berbaring dengan posisi menyamping ke kiri bisa meringankan gejala persalinan prematur.
  2. Jika mengalami gejala tersebut, usahakan untuk tidak menahan buang air kecil dan tetap usahakan minum sedikit demi sedikit agar terhindar resiko dehidrasi.

Tidak semua ibu hamil tentunya ingin melahirkan secara prematur. Tanda2 mau melahirkan di atas akan membantu Anda mengetahui resikonya, sehingga Anda akan lebih mudah untuk mencegahnya.